Selasa, 12 November 2013


“Keberhasilan itu adalah sebuah titik kecil yang berada di puncak segunung kegagalan. Maka kalau mau sukses, carilah kegagalan sebanyak-banyaknya”
***
“Cukup satu langkah awal. Ada kerikil saya singkirkan. Melangkah lagi. Bertemu duri saya sibakkan. Melangkah lagi. Terhadang lubang saya lompati. Melangkah lagi. Berjumpa api saya mundur. Melangkah lagi. Berjala terus dan mengatasi masalah”

***
“Mau kaya? berhentilah sekolah atau berhentilah kuliah sekarang juga, and start action, karena ilmu di lapangan lebih penting daripada ilmu di sekolahan atau kuliahan”
***“ Ingin sukses jangan takut mencoba”
***“Dengan kegagalan kita bisa belajar, bagaimana ke depan lebih baik lagi. Jadi, jangan pernah takut untuk gagal”
***
“Orang ‘goblok’ biasanya lebih berani dibanding orang ‘pintar’. Sebab, orang ‘goblok’ sering tidak berpikir panjang atau banyak pertimbangan. Sedang orang ‘pintar’ terlalu banyak pertimbangan”

***
Semakin goblok seseorang, akan kian banyak ilmu yang diperolehnya. Saya menggoblokkan diri sendiri terlebih dahulu sebelum menggoblokkan orang lain.
***
“Orang ‘pintar’ sering menganggap dirinya bisa banyak hal. Sedang orang ‘goblok’ menganggap dirinya punya bayak keterbatasan, sehingga butuh bantuan orang lain”
***
Orang pintar belajar keras untuk mendapatkan ijazah dan secepat mungkin melamar pekerjaan. Orang bodoh berjuang keras secepatnya mendapatkan uang, agar bisa membayar pelamar kerja
***Orang bodoh sulit mendapat pekerjaan sehingga dia terpaksa buka usaha sendiri. Dalam perjalanan bisnisnya agar semakin sukses dia harus merekrut orang pintar. Alhasil orang bodoh tadi jadi bos nya orang pintar.***“Saya ini seperti gitar tua yang tergeletak di atas meja. Apakah gitar itu bisa mengalunkan irama yang merdu atau tidak, tergantung siapa yang memetiknya”
***
“Saya protes terhadap masyarakat yang demikian hormat kepada orang yang bermodil dan berdasi, padahal maling. Sedangkan orang kumal dan compang-campig dilihatpun tidak. Padahal dari sisi moral mungkin jauh lebih baik”
***
“Saya bisa hidup bahagia tanpa saya harus menjadi konglomerat. Saya suka membina orang lain menjadi besar, yang pada akhirnya membuat saya besar juga”
***
“Setiap saat saya hidup dengan berbagai masalah. Tapi saya tidak akan pernah membiarkan masalah membuat saya susah. Saya adalah orang paling bahagia di dunia ini”
***
jadi orang sukses harus cari kegagalan, karena kegagalan akan membuat kita belajar untuk masa depan
***Anda berpikir seribu mil, wah pasti terasa jauh. Sedangkan saya tidak pernah berpikir karena hanya melakukan selangkah saja. Ngapain pakai mikir kan hanya selangkah
***
Dalam berbisnis, jangan terlalu memikirkan sukses. Kalau terlalu banyak memikirkan sukses, bekerja pasti dalam tekanan, tidak rileks sehingga hasil kerja tidak akan bagus. ’’Santai saja, hilangkan semua beban, ingat sandaran itu tadi, kemauan, komitmen, keberanian mengambil peluang, pantang menyerah dan selalu belajar pada yang lebih pintar serta selalu bersyukur.
***
jangan takut dan jangan terlalu berharap. Sebab, makin tinggi harapan, makin tinggi tingkat kekecewaan. Lepaskan belenggu dalam pikiran Anda sendiri. Ada berjuta peluang di sekeliling Anda.
***Saya mengambil risiko sebesar-besarnya, sebab orang yang mengambil risiko kecil, hasilnya juga kecil. Kalau orang memperkecil risiko, ia jadi bebas dong. Risiko bisa jadi apa saja. Kewajiban saya mengubah risiko jadi duit.

***
Silakan cari kegagalan, cari kendala Anda. Saya mengalami segunung kegagalan, kendala dan keringat dingin dan air mata darah. Tapi, saya belajar dari kegagalan dan mencari jalan keluarnya. Kegagalan adalah anugrah. Lalu, apa di balik kegagalan. Sukses adalah titik kecil di atas segunung kegagalan.
***KATAKATA.CO***


"Hanya milik Allah asmaulhusna, maka berdoalah kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan ". [QS. Al A'raaf : 180].

Syaikh Albani rahimahullah dalam "At Tawassul An waa'uhu wa ahkaamuhu" I/29, mengatakan, tidak mengapa dalam berdoa, bertawassul dengan menggunakan Nama-nama Allah yg indah (Asmaa'ul Husna), atau dengan menggunakan sifat dari sifat-sifat Allah yang tinggi.

Contoh :
"Allahumma innii as-aluka bi annaka antar rohmaanur rohiimul lathiiful khobiir, an tu'aafiinii".

Artinya :
Ya Allah, aku memohon kepada-MU, karena sesungguhnya Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Maha lembut dan Maha mengetahui, selamatkanlah (dunia akhirat) ku.

Dalam doa tersebut, seseorang (membuat doa sendiri) menyampaikan doanya dengan menggunakan perantara nama-nama Allah : ar Rohmaan, ar Rahiim, al Lathiif dan al Khobiir.

Diantara zikir dan doa yg dicontohkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yg sering beliau baca yang didalamnya terdapat asma'ul husna adalah :

"Robbighfirlii wa tub 'alayya, innaka antat tawwaabul ghofuur",

Sebagaimana hadits Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata :

Sungguh kami telah menghitung ketika kami dalam satu majlis dengan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa beliau seratus kali mengucapkan:

Robbighfirlii wa tub 'alayya, innaka antat tawwaabul ghofuur.”

Artinya :
Wahai Rabbku, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat dan Maha Pengampun. [Diriwayatkan Ahmad (2/21), Abu Dawud (6516), At-Tirmidzi (3434), An-Nasai di dalam kitab Al-Kubra (10292), dan Ibnu Majah (3814)].

atau

"Robbighfirlii wa tub 'alayya, innaka antat tawwaabur rohiim".

Kita harus meyakini bahwa Allah SWT akan menjawab segenap doa-doa kita, Allah berjanji akan mengabulkan setiap doa-doa yang dipanjatkan oleh hambaNya sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al Quran surat Al Mukmin (40) : 60

Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina".

Kita harus meyakini setiap doa-doa kita yang kita panjatkan kepada Allah SWT disertai dengan membacakan asmaulhusna merupakan doa yang akan dikabulkan oleh Allah SWT.

Berikut ini adalah 99 nama Allah SWT (Asmaul Husna) beserta maknanya :

1. Ar-Rahmaan: ( الرحمن ) Maha Pengasih, yaitu pemberi kenikmatan yang agung dan pengasih di dunia.

2. Ar-Rahim: ( الرحيم ) Maha Penyayang.

3. Al-Malik: ( الملك ) Maha Merajai/ Menguasai /Pemerintah, yaitu mengatur kerajaanNya sesuai dengan kehendakNya sendiri.

4. Al-Quddus: ( القدوس ) Maha Suci, yaitu tersuci dan bersih dari segala cela dan kekurangan.

5. As-Salaam: ( السلام ) Maha Penyelamat, yaitu pemberi keselamatan dan kesejahteraan kepada seluruh makhlukNya.

6. Al-Mu’min: ( المؤمن ) Maha Pengaman / Pemelihara keamanan, iaitu siapa yang bersalah dan makhlukNya itu benar-benar akan diberi siksa, sedang kepada yang taat akan benar-benar dipenuhi janjiNya dengan pahala yang baik.

7. Al-Muhaimin: ( المحيمن ) Maha Pelindung/Penjaga / Maha Pengawal serta Pengawas, iaitu memerintah dan melindungi segala sesuatu.

8. Al-’Aziiz: ( العزيز ) Maha Mulia / Maha Berkuasa, iaitu kuasaNya mampu untuk berbuat sekehendakNya

9. Al-Jabbaar: ( الجبار ) Maha Perkasa / Maha Kuat / Yang Menundukkan Segalanya, yaitu mencukupi segala keperluan, melangsungkan segala perintahNya serta memperbaiki keadaan seluruh hambaNya.

10. Al-Mutakabbir: ( المتكبر ) Maha Megah / Maha Pelengkap Kebesaran. iaitu yang melengkapi segala kebesaranNya, menyendiri dengan sifat keagungan dan kemegahanNya.

11. Al-Khaaliq: ( الخالق ) Maha Pencipta, yaitu mengadakan seluruh makhluk tanpa asal, juga yang menakdirkan adanya semua itu.

12. Al-Baari’: ( البارئ ) Maha Pembuat / Maha Perancang / Maha Menjadikan, yaitu mengadakan sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya.

13. Al-Mushawwir: ( المصور ) Maha Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk, memberikan gambaran atau bentuk pada sesuatu yang berbeda dengan lainnya. (Al-Khaaliq adalah mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan adanya itu. Al-Baari’ ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada asalnya, manakala Al-Mushawwir ialah yang memberinya bentuk yang sesuai dengan keadaan dan keperluannya).

14. Al-Ghaffaar: ( الغفار ) Maha Pengampun, banyak pemberian maafNya dan menutupi dosa-dosa dan kesalahan.

15. Al-Qahhaar: ( القهار ) Maha Pemaksa, menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya serta memaksa segala makhluk menurut kehendakNya.

16. Al-Wahhaab: ( الوهاب ) Maha Pemberi / Maha Menganugerah, yaitu memberi banyak kenikmatan dan selalu memberi kurnia.

17. Ar-Razzaaq: ( الرزاق ) Maha Pemberi Rezeki, yaitu memberi berbagai rezeki serta membuat juga sebab-sebab diperolehnya.

18. Al-Fattaah: ( الفتاح ) Maha Membukakan / Maha Pembuka , yaitu membuka gedung penyimpanan rahmatNya untuk seluruh hambaNya.

19. Al-’Aliim: ( العليم ) Maha Mengetahui, yaitu mengetahui segala yang maujud dan tidak ada satu benda pun yang tertutup oleh penglihatanNya.

20. Al-Qaabidh: ( القابض ) Maha Pencabut / Maha Penyempit Hidup / Maha Pengekang, iaitu mengambil nyawa atau menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki olehNya.

21. Al-Baasith: ( الباسط ) Maha Meluaskan/ Maha Pelapang Hidup / Maha Melimpah Nikmat, yaitu memudahkan terkumpulnya rezeki bagi siapa yang diinginkan olehNya.

22. AI-Khaafidh: ( الخافض ) Maha Menjatuhkan / Maha Menghinakan / Maha Merendahkan / Pengurang, iaitu terhadap orang yang selayaknya dijatuhkan akibat kelakuannya sendiri dengan memberinya kehinaan, kerendahan dan siksaan.

23. Ar-Raafi’: ( الرافع ) Maha Mengangkat / Maha Peninggi, iaitu terhadap orang yang selayaknya diangkat kedudukannya karena usahanya yang giat, iaitu termasuk golongan kaum yang bertaqwa.

24. Al-Mu’iz: ( المعز ) Maha Menghormati / Memuliakan / Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan, yaitu kepada orang yang berpegang teguh pada agamaNya dengan memberinya pentolongan dan kemenangan.

25. Al-Muzil: ( المذل ) Maha Menghina / Pemberi kehinaan, iaitu kepada musuh-musuhNya dan musuh ummat Islam seluruhnya.

26. As-Samii’: ( السميع ) Maha Mendengar.

27. Al-Bashiir: ( البصير ) Maha Melihat.

28. Al-Hakam: ( الحكم ) Maha Menghukum / Maha Mengadili, yaitu sebagai hakim yang menetapkan / memutuskan yang tidak seorang pun dapat menolak keputusanNya, juga tidak seorang pun yang berkuasa merintangi kelangsungan hukumNya itu.

29. Al-’Adl: ( العدل ) Maha Adil. Serta sangat sempurna dalam keadilanNya itu.

30. Al-Lathiif: ( اللطيف ) Maha Menghalusi / Maha Teliti / Maha Lembut serta Halus, yaitu mengetahui segala sesuatu yang samar-samar, pelik-pelik dan kecil-kecil.

31. Al-Khabiir: ( الخبير ) Maha Waspada/  Maha Mengetahui.

32. Al-Haliim: ( الحليم ) Maha Penyabar / Maha Penyantun / Maha Penghamba, iaitu yang tidak tergesa-gesa melakukan kemarahan dan tidak pula gelojoh memberikan siksaan.

33. Al-’Adzhiim: ( العظيم ) Maha Agung.

34. Al-Ghafuur: ( الغفور ) Maha Pengampun, banyak pengampunanNya kepada hamba-hambaNya.

35. Asy-Syakuur: ( الشكور ) Maha Pembalas / Maha Bersyukur, yaitu memberikan balasan yang banyak sekali atas amalan yang kecil.

36. Al-’Aliy: ( العلي ) Maha Tinggi Martabat-Nya / Maha Tinggi serta Mulia, yaitu mencapai tingkat yang setinggi-tingginya yang tidak mungkin digambarkan oleh akal fikiran sesiapa pun dan tidak dapat difahami oleh otak yang bagaimanapun pandainya.

37. Al-Kabiir : ( الكبير ) Maha Besar, yang kebesaranNya tidak dapat dicapai oleh pancaindera ataupun akal manusia.

38. Al-Hafidz: ( الحفيظ ) Maha Pemelihara Maha Pelindung / Maha Memelihara, iaitu menjaga segala sesuatu jangan sampai rosak dan goyah. Juga menjaga segala amal perbuatan hamba-hambaNya, sehingga tidak akan disia-siakan sedikit pun untuk memberikan balasanNya.

39. Al-Muqiit: ( المقيت ) Maha Pemberi kecukupan/ Maha Pemberi Keperluan , baik yang berupa makanan tubuh ataupun makanan rohani.

40. Al-Hasiib: ( الحسيب ) Maha Penjamin / Maha Mencukupi / Maha Penghitung, iaitu memberikan jaminan kecukupan kepada seluruh bamba-hambaNya pada hari Qiamat.

41. Al-Jaliil: ( الجليل ) Maha Luhur, iaitu yang memiliki sifat-sifat keluhuran karena kesempurnaan sifat-sifatNya.

42. Al-Kariim: ( الكريم ) Maha Pemurah, yaitu mulia tanpa had dan memberi siapa pun tanpa diminta atau sebagai penggantian dan sesuatu pemberian.

43. Ar-Raqiib: ( الركيب ) Maha Peneliti / Maha Pengawas, Maha Waspada, iaitu yang mengamat-amati gerak-geri segala sesuatu dan mengawasinya.

44. Al-Mujiib: ( المجيب ) Maha Mengabulkan, yaitu yang memenuhi permohonan siapa saja yang berdoa padaNya.

45. Al-Waasi’: ( الواسع ) Maha Luas Pemberian-Nya , yaitu kerahmatanNya merata kepada segala yang maujud dan luas pula ilmuNya terhadap segala sesuatu.

46. Al-Hakiim: ( الحكيم ) Maha Bijaksana, yaitu memiliki kebijaksanaan yang tertinggi kesempurnaan ilmuNya serta kerapiannya dalam membuat segala sesuatu.

47. Al-Waduud: ( الودود ) Maha Pencinta / Maha Menyayangi, iaitu yang menginginkan segala kebaikan untuk seluruh hambaNya dan juga berbuat baik pada mereka itu dalam segala hal dan keadaan.

48. Al-Majiid: ( المجيد ) Maha Mulia, iaitu yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan dan keutamaan.

49. Al-Ba’ithu: ( الباعث ) Maha Membangkitkan, iaitu membangkitkan semangat dan kemahuan, juga membangkitkan para Rasul dan orang-orang yang telah mati dari kubur masing-masing nanti setelah tibanya hari Qiamat.

50. Asy-Syahiid: ( الشهيد ) Maha Menyaksikan / Maha Mengetahui keadaan semua makhluk.

51.  Al-Haq: ( الحق ) Maha Haq / Maha Benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.

52. Al-Wakiil: ( الوكيل ) Maha Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara penyerahan, yakni memelihara semua urusan hamba-hambaNya dan apa-apa yang menjadi keperluan mereka itu.

53. Al-Qawiy: ( القوى ) Maha Kuat / Maha Memiliki Kekuatan , yaitu yang memiliki kekuasaan yang sesempurnanya.

54. Al-Matiin: ( المتين ) Maha Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna Kekuatan-Nya , yaitu memiliki keperkasaan yang sudah sampai di puncaknya.

55. Al-Waliy: ( الولى ) Maha Melindungi, yaitu melindungi serta mengaturkan semua kepentingan makhlukNya kerana kecintaanNya yang amat sangat dan pemberian pertolonganNya yang tidak terbatas pada keperluan mereka.

56. Al-Hamiid: ( الحميد ) Maha Terpuji, yang memang sudah selayaknya untuk memperoleh pujian dan sanjungan.

57. Al-Muhshii: ( المحصى ) Maha Menghitung  / Maha Penghitung, yaitu yang tiada satu pun tertutup dari pandanganNya dan semua amalan diperhitungkan sebagaimana wajarnya.

58. Al-Mubdi’: ( المبدئ ) Maha Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asal, yaitu yang melahirkan sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.

59. Al-Mu’iid: ( المعيد ) Maha Mengulangi / Maha Mengembalikan dan Memulihkan, yaitu menumbuhkan kembali setelah lenyapnya atau setelah rusaknya.

60. Al-Muhyii: ( المحي ) Maha Menghidupkan, yaitu memberikan daya kehidupan pada setiap sesuatu yang berhak hidup.

61. Al-Mumiit: ( المميت ) Maha Mematikan, yaitu mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang hidup.

62. Al-Hay: ( الحي ) Maha Hidup, iaitu sentiasa kekal hidupNya itu.

63. Al-Qayyuum: ( القيوم ) Maha Berdiri Dengan Sendiri-Nya , iaitu baik ZatNya, SifatNya, Af’alNya. Juga membuat berdirinya apa-apa yang selain Dia. DenganNya pula berdirinya langit dan bumi ini.

64. Al-Waajid: ( الواجد ) Maha Penemu / Maha Menemukan, iaitu dapat menemukan apa saja yang diinginkan olehNya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun karena sifat kayaNya yang secara mutlak.

65. Al-Maajid: ( الماجد ) Maha Mulia, (sama dengan no. 48 yang berbeda hanyalah tulisannya dalam bahasa Arab, Ejaan sebenarnya no. 48 Al-Majiid, sedang no. 65 A1-Maajid).

66. Al-Waahid: ( الواحد ) Maha Esa.

67. Al-Ahad: ( الأحد ) Maha Tunggal.

68. Ash-Shamad: ( الصمد ) Maha Diperlukan / Maha Diminta / Yang Menjadi Tumpuan, iaitu selalu menjadi tujuan dan harapan orang di waktu ada hajat keperluan.

69. Al-Qaadir: ( القادر ) Maha Berkuasa/ Maha Kuasa / Maha Berupaya

70. Al-Muqtadir: ( المقتدر ) Maha Menentukan.

71. Al-Muqaddim: ( المقدم ) Maha Mendahulukan / Maha Menyegera, iaitu mendahulukan sebahagian benda dari yang lainnya dalam mewujudnya, atau dalam kemuliaannya, selisih waktu atau tempatnya.

72. Al-Muakhkhir: ( المؤخر ) Maha Menangguhkan / Maha Mengakhirkan / Maha Membelakangkan / Maha Melambat-lambatkan, iaitu melewatkan sebahagian sesuatu dari yang lainnya.

73. Al-Awwal: ( الأول ) Maha Pemulaan  / Maha Pertama, iaitu terdahulu sekali dari semua yang maujud.

74. Al-Aakhir: ( الآخر ) Maha Penghabisan / Yang Akhir, iaitu kekal terus setelah habisnya segala sesuatu yang maujud.

75. Azh-Zhaahir: ( الظاهر ) Maha Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan, iaitu menyatakan dan menampakkan kewujudanNya itu dengan bukti-bukti dan tanda-tanda ciptaanNya

76. Al-Baathin: ( الباطن ) Maha Tersembunyi, yaitu tidak dapat dimaklumi ZatNya, sehingga tidak seorang pun dapat mengenal ZatNya itu.

77. Al-Waalii: ( الوالى ) Maha Menguasai / Maha Menguasai Urusan / Yang Maha Memerintah, yaitu menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya dan menjadi milikNya.

78. Al-Muta’aalii: ( المتعال ) Maha Suci/Tinggi , iaitu terpelihara dari segala kekurangan dan kerendahan.

79. Al-Bar: ( البار ) Maha Dermawan / Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) / Yang banyak membuat kebajikan, iaitu banyak kebaikanNya dan besar kenikmatan yang dilimpahkanNya.

80. At-Tawwaab: ( التواب ) Maha Penerima Taubat, iaitu memberikan pertolongan kepada orang-orang yang melakukan maksiat untuk bertaubat lalu Allah akan menerimanya.

81. Al-Muntaqim: ( المنتقم ) Maha Penyiksa / Yang Maha Menghukum, kepada mereka yang bersalah dan orang yang berhak untuk memperoleh siksaNya.

82. Al-’Afuw: ( العفو ) Maha Pemaaf / Yang Maha Pengampun, menghapuskan kesalahan orang yang suka kembali untuk meminta maaf padaNya.

83. Ar-Rauuf: ( الرؤف ) Maha Pengasih / Maha Mengasihi, banyak kerahmatan dan kasih sayangNya.

84. Maalikul Mulk: ( المالك الملك ) Maha Pemilik Kekuasaan  / Maha Menguasai kerajaan / Pemilik Kedaulatan Yang Kekal, maka segala perkara yang berlaku di alam semesta, langit, bumi dan sekitarnya serta yang di alam semesta itu semuanya sesuai dengan kehendak dan iradatNya.

85. Zul-Jalaali Wal Ikraam: ( ذوالجلال والإكرام ) Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan  / Maha Memiliki Kebesaran dan Kemuliaan. Juga Zat yang mempunyai keutamaan dan kesempurnaan, pemberi kurnia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.

86. Al-Muqsith: ( المقسط ) Maha Mengadili / Maha Saksama, iaitu memberikan kemenangan pada orang-orang yang teraniaya dari tindakan orang-orang yang menganiaya dengan keadilanNya.

87. Al-Jaami’: ( الجامع ) Maha Mengumpulkan / Maha Pengumpul, iaitu mengumpulkan berbagai hakikat yang telah bercerai-berai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia pada hari pembalasan.

88. Al-Ghaniy: ( الغنى ) Maha Kaya Raya / Maha Kaya serta Serba Lengkap, iaitu tidak berkehendakkan apapun dari yang selain ZatNya sendiri, tetapi yang selainNya itu amat mengharapkan padaNya.

89. Al-Mughnii: ( المغنى ) Maha Pemberi kekayaan / Maha Mengkayakan dan Memakmurkan, iaitu memberikan kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah-ruah kepada siapa saja yang dikehendaki dari golongan hamba-hambaNya.

90. Al-Maani’: ( المانع ) Maha Membela atau Maha Menolak / Maha Pencegah, iaitu membela hamba-hambaNya yang soleh dan menolak sebab-sebab yang menyebabkan kerusakan.

91. Adh-Dhaar: ( الضار ) Maha Mendatangkan Mudharat / Maha Pembuat Bahaya  / Maha Pemberi bahaya, yaitu dengan menurunkan siksa-siksaNya kepada musuh-musuhNya.

92. An-Naafi’: ( النافع ) Maha Pemberi Manfaat , iaitu meluaslah kebaikan yang dikurniakanNya itu kepada semua hamba, masyarakat dan negeri.

93. An-Nuur: ( النور ) Maha Pemberi Cahaya / Maha Bercahaya, iaitu menonjokan ZatNya sendiri dan menampakkan untuk yang selainNya dengan menunjukkan tanda-tanda kekuasaanNya.

94. Al-Haadi: ( الهادى ) Maha Pemberi Petunjuk / Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk, yaitu memberikan jalan yang benar kepada segala sesuatu agar berterusan adanya dan terjaga kehidupannya.

95. Al-Badii’: ( البديع ) Maha Indah / Tiada Bandingan  / Maha Pencipta yang baru, sehingga tidak ada contoh dan yang menyamai sebelum keluarnya ciptaanNya itu.

96. Al-Baaqi: ( الباقع ) Maha Kekal, iaitu kekal hidupNya untuk selama-Iamanya

97. Al-Waarits: ( الوارث ) Maha Membahagi / Maha Mewarisi  / Maha Pewaris, iaitu kekal setelah musnahnya seluruh makhluk.

98. Ar-Rasyiid: ( الرشيد ) Maha Cendekiawan / Maha Pandai / Bijaksana / Maha Memimpin, yaitu yang memimpin kepada kebenaran, iaitu memberi penerangan dan panduan pada seluruh hambaNya dan segala peraturanNya itu berjalan mengikut ketentuan yang digariskan oleh kebijaksanaan dan kecendekiawanNya.

99. Ash-Shabuur: ( الصبور ) Maha Penyabar yang tidak tergesa-gesa memberikan seksaan dan tidak juga cepat melaksanakan sesuatu sebelum masanya.


Sumber :
1.Bagaimana Seharusnya Berdoa Dengan Asmaulhusna.
dalam http://abuayaz.blogspot.com/2010/06/
2.DOA & WIRID oleh Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
3.Al Quran for Blackberry
4. Asmaul Husna dalam http://shafiqolbu.wordpress.com
Manusia di dalam hidupnya dituntut untuk menjadi sempurna. Dan kesempurnaan seorang manusia dalam hidupnya adalah menjadi manusia yang bertaqwa. Menjadi Insan Kamil. Oleh karena itu, Training yang kami berikan adalah menuntun kita untuk menjadi manusia yang sempurna, bukan hanya sukses di dunia tetapi sukses pula di akherat.

Inti dari Ajaran Agama adalah Training yang terus menerus yang diberikan oleh Tuhan kepada kita agar kita menjadi manusia yang sempurna.

Konsultasi-Motivasi.blogspot.com
“Orang Besar adalah orang yang tidak hanya memikirkan diri sendiri, namun berfikir juga bagaimana memajukan kehidupan orang lain” 

“Percayalah jika hidupmu ingin ada kemajuan.. maka kita jangan hanya berfikir hanya untuk diri kita sendiri.. hendaknyalah kita berfikir untuk memajukan kehidupan orang banyak” 

“Jangan Risaukan jika hidup kita kembali mundur beberapa langkah ke belakang, bisa jadi ini merupakan kesempatan yang diberikan oleh Tuhan kepada kita agar kita mengambil ancang-ancang untuk berlalu kedepan dan melompat lebih tinggi tuk menggapai cita-cita dan impian yang lebih baik lagi”

  Sumber : konsultasi-motivasi.blogspot.com

Senin, 11 November 2013

Jika anda Ingin mendapatkan motivasi islami. Anda bisa membaca Renungan Surat Al Fatihah ini sebagai Motivasi Hidup anda secara Gratis.


Kami Menerima Konsultasi Motivasi Hidup : Melalui SMS ke 0813.17.906.136 dan PIN BB : 29db33e7 Biaya Konsultasi Rp. 100.000/ Konsultasi