"Hanya
milik Allah asmaulhusna,
maka berdoalah
kepada-Nya dengan menyebut asmaaulhusna itu
dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam
(menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap
apa yang telah mereka kerjakan ". [QS. Al A'raaf : 180].
Syaikh
Albani rahimahullah dalam "At Tawassul An waa'uhu wa ahkaamuhu"
I/29, mengatakan, tidak mengapa dalam berdoa, bertawassul dengan
menggunakan Nama-nama Allah yg indah (Asmaa'ul Husna), atau dengan
menggunakan sifat dari sifat-sifat Allah yang tinggi.
Contoh
:
"Allahumma
innii as-aluka bi annaka antar rohmaanur rohiimul lathiiful khobiir,
an tu'aafiinii".
Artinya
:
Ya
Allah, aku memohon kepada-MU, karena sesungguhnya Engkau Maha
Pengasih lagi Maha Penyayang, Maha lembut dan Maha mengetahui,
selamatkanlah (dunia akhirat) ku.
Dalam
doa tersebut, seseorang (membuat doa sendiri) menyampaikan doanya
dengan menggunakan perantara nama-nama Allah : ar Rohmaan, ar Rahiim,
al Lathiif dan al Khobiir.
Diantara
zikir dan doa yg dicontohkan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, yg
sering beliau baca yang didalamnya terdapat asma'ul husna adalah :
"Robbighfirlii
wa tub 'alayya, innaka antat tawwaabul ghofuur",
Sebagaimana
hadits Ibnu Umar Radhiyallahu Anhuma, ia berkata :
”Sungguh
kami telah menghitung ketika kami dalam satu majlis dengan Rasulullah
Shallallahu Alaihi wa Sallam bahwa beliau seratus
kali
mengucapkan:
“Robbighfirlii
wa tub 'alayya, innaka antat tawwaabul ghofuur.”
Artinya
:
Wahai
Rabbku, ampunilah aku, terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha
Penerima Taubat dan Maha Pengampun. [Diriwayatkan Ahmad (2/21), Abu
Dawud (6516), At-Tirmidzi (3434), An-Nasai di dalam kitab Al-Kubra
(10292), dan Ibnu Majah (3814)].
atau
"Robbighfirlii
wa tub 'alayya, innaka antat tawwaabur rohiim".
Kita
harus meyakini bahwa Allah SWT akan menjawab segenap doa-doa kita,
Allah berjanji akan mengabulkan setiap doa-doa yang dipanjatkan oleh
hambaNya sebagaimana yang dijelaskan di dalam Al Quran surat Al
Mukmin (40) : 60
“Dan
Tuhanmu berfirman: "Berdoalah
kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku
akan masuk neraka Jahanam dalam keadaan hina dina".
Kita
harus meyakini setiap doa-doa kita yang kita panjatkan kepada Allah
SWT disertai dengan membacakan
asmaulhusna merupakan
doa yang akan dikabulkan oleh Allah SWT.
Berikut
ini adalah 99 nama Allah SWT (Asmaul Husna) beserta maknanya :
1.
Ar-Rahmaan: ( الرحمن
) Maha
Pengasih, yaitu pemberi kenikmatan yang agung dan pengasih di dunia.
2.
Ar-Rahim: ( الرحيم
) Maha
Penyayang.
3.
Al-Malik: ( الملك
) Maha
Merajai/ Menguasai /Pemerintah, yaitu mengatur kerajaanNya sesuai
dengan kehendakNya sendiri.
4.
Al-Quddus: ( القدوس
) Maha
Suci, yaitu tersuci dan bersih dari segala cela dan kekurangan.
5.
As-Salaam: ( السلام
) Maha
Penyelamat, yaitu pemberi keselamatan dan kesejahteraan kepada
seluruh makhlukNya.
6.
Al-Mu’min: ( المؤمن
) Maha
Pengaman / Pemelihara keamanan, iaitu siapa yang bersalah dan
makhlukNya itu benar-benar akan diberi siksa, sedang kepada yang taat
akan benar-benar dipenuhi janjiNya dengan pahala yang baik.
7.
Al-Muhaimin: ( المحيمن
) Maha
Pelindung/Penjaga / Maha Pengawal serta Pengawas, iaitu
memerintah dan melindungi segala sesuatu.
8.
Al-’Aziiz: ( العزيز
) Maha
Mulia / Maha Berkuasa, iaitu kuasaNya mampu untuk berbuat
sekehendakNya
9.
Al-Jabbaar: ( الجبار
) Maha
Perkasa / Maha Kuat / Yang Menundukkan Segalanya, yaitu
mencukupi segala keperluan, melangsungkan segala perintahNya serta
memperbaiki keadaan seluruh hambaNya.
10.
Al-Mutakabbir: ( المتكبر
) Maha
Megah / Maha Pelengkap Kebesaran. iaitu yang melengkapi segala
kebesaranNya, menyendiri dengan sifat keagungan dan kemegahanNya.
11.
Al-Khaaliq: ( الخالق
) Maha
Pencipta, yaitu mengadakan seluruh makhluk tanpa asal, juga yang
menakdirkan adanya semua itu.
12.
Al-Baari’: ( البارئ
) Maha
Pembuat / Maha Perancang / Maha Menjadikan, yaitu mengadakan
sesuatu yang bernyawa yang ada asal mulanya.
13.
Al-Mushawwir: ( المصور
) Maha
Pembentuk / Maha Menjadikan Rupa Bentuk, memberikan gambaran atau
bentuk pada sesuatu yang berbeda dengan lainnya. (Al-Khaaliq adalah
mengadakan sesuatu yang belum ada asal mulanya atau yang menakdirkan
adanya itu. Al-Baari’ ialah mengeluarkannya dari yang sudah ada
asalnya, manakala Al-Mushawwir ialah yang memberinya bentuk yang
sesuai dengan keadaan dan keperluannya).
14.
Al-Ghaffaar: ( الغفار
) Maha
Pengampun, banyak pemberian maafNya dan menutupi dosa-dosa dan
kesalahan.
15.
Al-Qahhaar: ( القهار
) Maha
Pemaksa, menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya serta memaksa
segala makhluk menurut kehendakNya.
16.
Al-Wahhaab: ( الوهاب
) Maha
Pemberi / Maha Menganugerah, yaitu memberi banyak kenikmatan dan
selalu memberi kurnia.
17.
Ar-Razzaaq: ( الرزاق
) Maha
Pemberi Rezeki, yaitu memberi berbagai rezeki serta membuat juga
sebab-sebab diperolehnya.
18.
Al-Fattaah: ( الفتاح
) Maha
Membukakan / Maha Pembuka , yaitu membuka gedung penyimpanan
rahmatNya untuk seluruh hambaNya.
19.
Al-’Aliim: ( العليم
) Maha
Mengetahui, yaitu mengetahui segala yang maujud dan tidak ada satu
benda pun yang tertutup oleh penglihatanNya.
20.
Al-Qaabidh: ( القابض
) Maha
Pencabut / Maha Penyempit Hidup / Maha Pengekang, iaitu
mengambil nyawa atau menyempitkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki
olehNya.
21.
Al-Baasith: ( الباسط
) Maha
Meluaskan/ Maha Pelapang Hidup / Maha Melimpah Nikmat, yaitu
memudahkan terkumpulnya rezeki bagi siapa yang diinginkan olehNya.
22.
AI-Khaafidh: ( الخافض
) Maha
Menjatuhkan / Maha Menghinakan / Maha Merendahkan / Pengurang,
iaitu terhadap orang yang selayaknya dijatuhkan akibat kelakuannya
sendiri dengan memberinya kehinaan, kerendahan dan siksaan.
23.
Ar-Raafi’: ( الرافع
) Maha
Mengangkat / Maha Peninggi, iaitu terhadap orang yang selayaknya
diangkat kedudukannya karena usahanya yang giat, iaitu termasuk
golongan kaum yang bertaqwa.
24.
Al-Mu’iz: ( المعز
) Maha
Menghormati / Memuliakan / Maha Pemberi Kemuliaan/Kemenangan, yaitu
kepada orang yang berpegang teguh pada agamaNya dengan memberinya
pentolongan dan kemenangan.
25.
Al-Muzil: ( المذل
) Maha
Menghina / Pemberi kehinaan, iaitu kepada musuh-musuhNya dan musuh
ummat Islam seluruhnya.
26.
As-Samii’: ( السميع
) Maha
Mendengar.
27.
Al-Bashiir: ( البصير
) Maha
Melihat.
28.
Al-Hakam: ( الحكم
) Maha
Menghukum / Maha Mengadili, yaitu sebagai hakim yang menetapkan
/ memutuskan yang tidak seorang pun dapat menolak keputusanNya, juga
tidak seorang pun yang berkuasa merintangi kelangsungan hukumNya itu.
29.
Al-’Adl: ( العدل
) Maha
Adil. Serta sangat sempurna dalam keadilanNya itu.
30.
Al-Lathiif: ( اللطيف
) Maha
Menghalusi / Maha Teliti / Maha Lembut serta Halus, yaitu
mengetahui segala sesuatu yang samar-samar, pelik-pelik dan
kecil-kecil.
31.
Al-Khabiir: ( الخبير
) Maha
Waspada/ Maha Mengetahui.
32.
Al-Haliim: ( الحليم
) Maha
Penyabar / Maha Penyantun / Maha Penghamba, iaitu yang tidak
tergesa-gesa melakukan kemarahan dan tidak pula gelojoh memberikan
siksaan.
33.
Al-’Adzhiim: ( العظيم
) Maha
Agung.
34.
Al-Ghafuur: ( الغفور
) Maha
Pengampun, banyak pengampunanNya kepada hamba-hambaNya.
35.
Asy-Syakuur: ( الشكور
) Maha
Pembalas / Maha Bersyukur, yaitu memberikan
balasan yang banyak sekali atas amalan yang kecil.
36.
Al-’Aliy: ( العلي
) Maha
Tinggi Martabat-Nya / Maha Tinggi serta Mulia, yaitu mencapai
tingkat yang setinggi-tingginya yang tidak mungkin digambarkan oleh
akal fikiran sesiapa pun dan tidak dapat difahami oleh otak yang
bagaimanapun pandainya.
37.
Al-Kabiir : ( الكبير
) Maha
Besar, yang kebesaranNya tidak dapat dicapai oleh pancaindera ataupun
akal manusia.
38.
Al-Hafidz: ( الحفيظ
) Maha
Pemelihara Maha Pelindung / Maha Memelihara, iaitu menjaga
segala sesuatu jangan sampai rosak dan goyah. Juga menjaga segala
amal perbuatan hamba-hambaNya, sehingga tidak akan disia-siakan
sedikit pun untuk memberikan balasanNya.
39.
Al-Muqiit: ( المقيت
) Maha
Pemberi kecukupan/ Maha Pemberi Keperluan , baik yang berupa
makanan tubuh ataupun makanan rohani.
40.
Al-Hasiib: ( الحسيب
) Maha
Penjamin / Maha Mencukupi / Maha Penghitung, iaitu memberikan
jaminan kecukupan kepada seluruh bamba-hambaNya pada hari Qiamat.
41.
Al-Jaliil: ( الجليل
) Maha
Luhur, iaitu yang memiliki sifat-sifat keluhuran karena kesempurnaan
sifat-sifatNya.
42.
Al-Kariim: ( الكريم
) Maha
Pemurah, yaitu mulia tanpa had dan memberi siapa pun tanpa diminta
atau sebagai penggantian dan sesuatu pemberian.
43.
Ar-Raqiib: ( الركيب
) Maha
Peneliti / Maha Pengawas, Maha Waspada, iaitu yang mengamat-amati
gerak-geri segala sesuatu dan mengawasinya.
44.
Al-Mujiib: ( المجيب
) Maha
Mengabulkan, yaitu yang memenuhi permohonan siapa saja yang berdoa
padaNya.
45.
Al-Waasi’: ( الواسع
) Maha
Luas Pemberian-Nya , yaitu kerahmatanNya merata kepada segala
yang maujud dan luas pula ilmuNya terhadap segala sesuatu.
46.
Al-Hakiim: ( الحكيم
) Maha
Bijaksana, yaitu memiliki kebijaksanaan yang tertinggi kesempurnaan
ilmuNya serta kerapiannya dalam membuat segala sesuatu.
47.
Al-Waduud: ( الودود
) Maha
Pencinta / Maha Menyayangi, iaitu yang menginginkan segala kebaikan
untuk seluruh hambaNya dan juga berbuat baik pada mereka itu dalam
segala hal dan keadaan.
48.
Al-Majiid: ( المجيد
) Maha
Mulia, iaitu yang mencapai tingkat teratas dalam hal kemuliaan dan
keutamaan.
49.
Al-Ba’ithu: ( الباعث
) Maha
Membangkitkan, iaitu membangkitkan semangat dan kemahuan, juga
membangkitkan para Rasul dan orang-orang yang telah mati dari kubur
masing-masing nanti setelah tibanya hari Qiamat.
50.
Asy-Syahiid: ( الشهيد
) Maha
Menyaksikan / Maha Mengetahui keadaan semua makhluk.
51.
Al-Haq: ( الحق
) Maha
Haq / Maha Benar yang kekal dan tidak akan berubah sedikit pun.
52.
Al-Wakiil: ( الوكيل
) Maha
Pentadbir / Maha Berserah / Maha Memelihara penyerahan, yakni
memelihara semua urusan hamba-hambaNya dan apa-apa yang menjadi
keperluan mereka itu.
53.
Al-Qawiy: ( القوى
) Maha
Kuat / Maha Memiliki Kekuatan , yaitu yang memiliki kekuasaan
yang sesempurnanya.
54.
Al-Matiin: ( المتين
) Maha
Teguh / Maha Kukuh atau Perkasa / Maha Sempurna Kekuatan-Nya ,
yaitu memiliki keperkasaan yang sudah sampai di puncaknya.
55.
Al-Waliy: ( الولى
) Maha
Melindungi, yaitu melindungi serta mengaturkan semua kepentingan
makhlukNya kerana kecintaanNya yang amat sangat dan pemberian
pertolonganNya yang tidak terbatas pada keperluan mereka.
56.
Al-Hamiid: ( الحميد
) Maha
Terpuji, yang memang sudah selayaknya untuk memperoleh pujian dan
sanjungan.
57.
Al-Muhshii: ( المحصى
) Maha
Menghitung / Maha Penghitung, yaitu yang tiada satu pun
tertutup dari pandanganNya dan semua amalan diperhitungkan
sebagaimana wajarnya.
58.
Al-Mubdi’: ( المبدئ
) Maha
Memulai/Pemula / Maha Pencipta dari Asal, yaitu yang melahirkan
sesuatu yang asalnya tidak ada dan belum maujud.
59.
Al-Mu’iid: ( المعيد
) Maha
Mengulangi / Maha Mengembalikan dan Memulihkan, yaitu
menumbuhkan kembali setelah lenyapnya atau setelah rusaknya.
60.
Al-Muhyii: ( المحي
) Maha
Menghidupkan, yaitu memberikan daya kehidupan pada setiap sesuatu
yang berhak hidup.
61.
Al-Mumiit: ( المميت
) Maha
Mematikan, yaitu mengambil kehidupan (roh) dari apa-apa yang hidup.
62.
Al-Hay: ( الحي )
Maha Hidup, iaitu sentiasa kekal hidupNya itu.
63.
Al-Qayyuum: ( القيوم
) Maha
Berdiri Dengan Sendiri-Nya , iaitu baik ZatNya, SifatNya,
Af’alNya. Juga membuat berdirinya apa-apa yang selain Dia.
DenganNya pula berdirinya langit dan bumi ini.
64.
Al-Waajid: ( الواجد
) Maha
Penemu / Maha Menemukan, iaitu dapat menemukan apa saja yang
diinginkan olehNya, maka tidak berkehendakkan pada suatu apa pun
karena sifat kayaNya yang secara mutlak.
65.
Al-Maajid: ( الماجد
) Maha
Mulia, (sama dengan no. 48 yang berbeda hanyalah tulisannya dalam
bahasa Arab, Ejaan sebenarnya no. 48 Al-Majiid, sedang no. 65
A1-Maajid).
66.
Al-Waahid: ( الواحد
) Maha
Esa.
67.
Al-Ahad: ( الأحد
) Maha
Tunggal.
68.
Ash-Shamad: ( الصمد
) Maha
Diperlukan / Maha
Diminta /
Yang Menjadi Tumpuan, iaitu selalu menjadi tujuan dan harapan orang
di waktu ada hajat keperluan.
69.
Al-Qaadir: ( القادر
) Maha
Berkuasa/ Maha Kuasa / Maha Berupaya
70.
Al-Muqtadir: ( المقتدر
) Maha
Menentukan.
71.
Al-Muqaddim: ( المقدم
) Maha
Mendahulukan / Maha Menyegera, iaitu mendahulukan sebahagian benda
dari yang lainnya dalam mewujudnya, atau dalam kemuliaannya, selisih
waktu atau tempatnya.
72.
Al-Muakhkhir: ( المؤخر
) Maha
Menangguhkan / Maha Mengakhirkan / Maha Membelakangkan / Maha
Melambat-lambatkan, iaitu melewatkan sebahagian sesuatu dari yang
lainnya.
73.
Al-Awwal: ( الأول
) Maha
Pemulaan / Maha Pertama, iaitu terdahulu sekali dari semua yang
maujud.
74.
Al-Aakhir: ( الآخر
) Maha
Penghabisan / Yang Akhir, iaitu kekal terus setelah habisnya segala
sesuatu yang maujud.
75.
Azh-Zhaahir: ( الظاهر
) Maha
Zahir / Maha Nyata / Maha Menyatakan, iaitu menyatakan dan
menampakkan kewujudanNya itu dengan bukti-bukti dan tanda-tanda
ciptaanNya
76.
Al-Baathin: ( الباطن
) Maha
Tersembunyi, yaitu tidak dapat dimaklumi ZatNya, sehingga tidak
seorang pun dapat mengenal ZatNya itu.
77.
Al-Waalii: ( الوالى
) Maha
Menguasai / Maha Menguasai Urusan / Yang Maha Memerintah, yaitu
menggenggam segala sesuatu dalam kekuasaanNya dan menjadi milikNya.
78.
Al-Muta’aalii: ( المتعال
) Maha
Suci/Tinggi , iaitu terpelihara dari segala kekurangan dan
kerendahan.
79.
Al-Bar: ( البار )
Maha Dermawan / Maha Bagus (Sumber Segala Kelebihan) / Yang
banyak membuat kebajikan, iaitu banyak kebaikanNya dan besar
kenikmatan yang dilimpahkanNya.
80.
At-Tawwaab: ( التواب
) Maha
Penerima Taubat, iaitu memberikan pertolongan kepada orang-orang yang
melakukan maksiat untuk bertaubat lalu Allah akan menerimanya.
81.
Al-Muntaqim: ( المنتقم
) Maha
Penyiksa / Yang Maha Menghukum, kepada mereka yang bersalah dan
orang yang berhak untuk memperoleh siksaNya.
82.
Al-’Afuw: ( العفو
) Maha
Pemaaf / Yang Maha Pengampun, menghapuskan kesalahan orang yang suka
kembali untuk meminta maaf padaNya.
83.
Ar-Rauuf: ( الرؤف
) Maha
Pengasih / Maha Mengasihi, banyak kerahmatan dan kasih sayangNya.
84.
Maalikul Mulk: ( المالك
الملك )
Maha Pemilik Kekuasaan / Maha Menguasai kerajaan / Pemilik
Kedaulatan Yang Kekal, maka segala perkara yang berlaku di alam
semesta, langit, bumi dan sekitarnya serta yang di alam semesta itu
semuanya sesuai dengan kehendak dan iradatNya.
85.
Zul-Jalaali Wal Ikraam: ( ذوالجلال
والإكرام )
Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan / Maha Memiliki Kebesaran
dan Kemuliaan. Juga Zat yang mempunyai keutamaan dan kesempurnaan,
pemberi kurnia dan kenikmatan yang amat banyak dan melimpah ruah.
86.
Al-Muqsith: ( المقسط
) Maha
Mengadili / Maha Saksama, iaitu memberikan kemenangan pada
orang-orang yang teraniaya dari tindakan orang-orang yang menganiaya
dengan keadilanNya.
87.
Al-Jaami’: ( الجامع
) Maha
Mengumpulkan / Maha Pengumpul, iaitu mengumpulkan berbagai hakikat
yang telah bercerai-berai dan juga mengumpulkan seluruh umat manusia
pada hari pembalasan.
88.
Al-Ghaniy: ( الغنى
) Maha
Kaya Raya / Maha Kaya serta Serba Lengkap, iaitu tidak berkehendakkan
apapun dari yang selain ZatNya sendiri, tetapi yang selainNya itu
amat mengharapkan padaNya.
89.
Al-Mughnii: ( المغنى
) Maha
Pemberi kekayaan / Maha Mengkayakan dan Memakmurkan,
iaitu memberikan kelebihan yang berupa kekayaan yang berlimpah-ruah
kepada siapa saja yang dikehendaki dari golongan hamba-hambaNya.
90.
Al-Maani’: ( المانع
) Maha
Membela atau Maha Menolak / Maha Pencegah, iaitu membela
hamba-hambaNya yang soleh dan menolak sebab-sebab yang menyebabkan
kerusakan.
91.
Adh-Dhaar: ( الضار
) Maha
Mendatangkan Mudharat / Maha Pembuat Bahaya / Maha Pemberi
bahaya, yaitu dengan menurunkan siksa-siksaNya kepada musuh-musuhNya.
92.
An-Naafi’: ( النافع
) Maha
Pemberi Manfaat , iaitu meluaslah kebaikan yang dikurniakanNya
itu kepada semua hamba, masyarakat dan negeri.
93.
An-Nuur: ( النور
) Maha
Pemberi Cahaya / Maha Bercahaya, iaitu menonjokan ZatNya sendiri dan
menampakkan untuk yang selainNya dengan menunjukkan tanda-tanda
kekuasaanNya.
94.
Al-Haadi: ( الهادى
) Maha
Pemberi Petunjuk / Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk, yaitu
memberikan jalan yang benar kepada segala sesuatu agar berterusan
adanya dan terjaga kehidupannya.
95.
Al-Badii’: ( البديع
) Maha
Indah / Tiada Bandingan / Maha Pencipta yang baru, sehingga
tidak ada contoh dan yang menyamai sebelum keluarnya ciptaanNya itu.
96.
Al-Baaqi: ( الباقع
) Maha
Kekal, iaitu kekal hidupNya untuk selama-Iamanya
97.
Al-Waarits: ( الوارث
) Maha
Membahagi / Maha Mewarisi / Maha Pewaris, iaitu kekal setelah
musnahnya seluruh makhluk.
98.
Ar-Rasyiid: ( الرشيد
) Maha
Cendekiawan / Maha Pandai / Bijaksana / Maha Memimpin, yaitu
yang memimpin kepada kebenaran, iaitu memberi penerangan dan panduan
pada seluruh hambaNya dan segala peraturanNya itu berjalan mengikut
ketentuan yang digariskan oleh kebijaksanaan dan kecendekiawanNya.
99.
Ash-Shabuur: ( الصبور
) Maha
Penyabar yang tidak tergesa-gesa memberikan seksaan dan tidak juga
cepat melaksanakan sesuatu sebelum masanya.
Sumber
:
1.Bagaimana
Seharusnya Berdoa Dengan Asmaulhusna.
dalam
http://abuayaz.blogspot.com/2010/06/
2.DOA
& WIRID oleh Ust. Yazid bin Abdul Qadir Jawas.
3.Al
Quran for Blackberry
4.
Asmaul Husna dalam http://shafiqolbu.wordpress.com